Rabu, 03 April 2013


ketika kita bersama

Sore itu seorang anak lelaki tengah sibuk memainkan jemarinya diatas tuts keyboard laptopnya. Sesekali ia tersenyum,sesekali juga ia merengut. Ia tengah gundah,setelah sekian lama jomblo,dan belum ada satu cewek pun yang ia sukai. Memang sulit baginya untuk menentukan pilihan,tapi tunggu dulu. Perlahan-lahan ia memperhatikan salah satu sosok dalam foto yang ada disalah satu situs jejaring sosialnya.
“Wah cantik banget,ajak kenalan ah”
Benda kecil bernama mouse itu terus ia gerak-gerakkan serentak dengan jemarinya yang terus mengetik kalimat perkenalan di aplikasi chat-nya.
“Hai boleh kenalan gak?”
“Iya boleh”
“Kenalin nama aku Aan”
“Nama aku Tami”
Perkenalan singkat itu terus berlangsung,hingga akhirnya Tami si gadis cantik itu bersedia ketika Aan meminta nomor teleponnya. Semenjak itu,mereka saling berhubungan semakin dekat dan semakin dekat.
“Tami,aku boleh nanya nggak?” Tanya Aan dalam pesan singkat yang dikirimkannya pada Tami.
“Iya boleh,kamu mau nanya apa?”
“Emm … gini Tami,aku mau nanya,kamu udah punya pacar belum?”
“Hah? Hahaha kok kamu nanyanya gitu sih?”
“Emangnya nggak boleh ya?”
“Udah,aku udah punya pacar,dia sekolah di SMA Pertiwi”
“Hah? SMA Pertiwi? Sama dong sama aku,emangnya pacar kamu itu kelas berapa?”
“Dia kelas 11 Ipa 2”
“Namanya?”
“Namanya Irfan”
“Irfan? Ya ampun itu kan temen aku,oh ternyata kamu pacar dia toh”
“Hah? Masak sih?”
“Iya,dia itu sahabat aku,duh dunia emang sempit ya”
Percakapan melalui pesan singkat itu terus saja berbalas-balas,malam itu mereka berdua yang sudah cukup lama kenal dan akhirnya saling terbuka satu sama lain.
Kini Tami dan Aan telah menjadi sahabat dekat,Tami sering kali curhat pada Aan,dan seringkali juga mereka bertemu dan jalan bareng. Meskipun Aan tau,bahwa Tami adalah pacar sahabatnya.
Sore itu merupakan sore yang kelam untuk Aan,dia merasa bersalah,bersalah karena telah mengenal Tami,tanpa ia sadari karna kedekatan dia dengan Tami,rasa suka itu tumbuh dalam hati Aan. Setiap malam ia selalu memikirkan sosok gadis itu,sehari saja tidak ada pesan yang dikirimkan oleh Tami,maka pasti ia resah sendiri. Tapi seringkali pula ia merasa benar,ketika ia bisa menyukai seorang gadis yang mau menerimma dia apa adanya. Dalam hati kecil Aan,ia masih menganggap Tami dan Irfan sebagai sahabatnya.
Ditengah lamunannya itu,tiiba-tiba Irfan datang bersama Tami kerumah Aan.
“Hai An,ngapain bengong sendiri? Mikirin hutang ya?” Tanya Irfan kocak.
“Eh kamu Fan,enggak apa-apa kok” jawabnya seraya melihat kedatangan Irfan dan Tami,mereka tampak begitu mesra,erat sekali tangan mereka yang saling menggenggam.
“Fan,kita jalan yuk” ajak Tami.
“Jalan? Jalan ya? Hehe enggak deh,kalian berdua aja,aku dirumah aja deh”
“Hem ya udah deh,kita berdua cabut duluan ya” pamit Irfan dan segera berlalu dari hadapan Aan.
“Ya Tuhan,sakit sekali rasanya” batin Aan sedih.
***
Sudah sebulan Tami,Aan,dan Irfan tidak saling bertemu dikarenakan Aan yang sedang berada diluar kota mengikuti sebuah kompetisi band mewakili sekolahnya. Pagi itu Aan baru saja sampai dibandara. Ia langsung disambut senyum manis dari Tami.
“Hai Aan,apa kabar?” sapanya.
“Hei Tami,wah makin cantik aja kamu,baru juga sebulan gak ketemu,aku baik kok”
“Hehehe,An bisa ikut aku nggak?”
“Ikut kemana?”
“Kita ngomong dikafe aja ya”
Lalu dua remaja itu pergi meninggalkan bandara,dan tiba di sebuah kafe.
“An,aku mau cerita sama kamu.”
“Cerita? Cerita apaan?”
“Aku baru putus sama Irfan”
“Hah? Kenapa?”
“Udahlah gak usah dibahas lagi”
“Oh gitu ya udah deh,dan aku juga mau jujur sama kamu”
“Mau jujur apa An?”
“Sebenernya aku suka sama kamu,dari awal kita kenal,selama ini aku nunggu kamu putus sama pacar kamu,dan mungkin sekarang adalah kesempatan aku bisa dekat sama kamu,jujur sekarang aku mau ngungkapin semuanya,kamu mau nggak jadi pengisi hati aku?”
“Hah? Kamu serius An? Tapi kan ..”
“Tapi apa?”
“Gak apa-apa An”
“Jadi gimana? Kamu mau gak?”
“Em .. iya deh”
“Serius? Haaaa yeyeyeye,makasih ya Tami .. aku sayang banget sama kamu” wajah lelaki itu tampak begitu senang,perbincangan hari itu sekaligus pengungkapan rasa dari Aan berjalan dengan lancer,sampai dirumah pun,Aan masih saja tersenyum senang.
***
Malam itu adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh Aan,ya biasalah untuk anak muda yang sangat menantikan malam minggu,dengan gaya yang cukup keren dan trendy,ia mengendarai motornya menuju rumah Tami.
“Assalamualaikum … Tami ..”
“Iya Waalaikumsalam,sebentar”
Lalu dari balik daun pintu Tami gadis manis itu muncul dengan gaun selutut berwarna biru. Tapi warna baju yang ia kenakan tak secerah wajahnya,dari sudut matanya terlihat bekas air mata yang masih basah.
“Loh Tami,kamu kenapa?”
“Aku mau ngomong sama kamu An”
“Iya,ngomong aja,ada apa?”
“Aku tau kita udah pacaran lama,sudah hampir 1 bulan kita ngejalanin hubungan ini,tapi aku rasa ini semua harus berakhir”
“Loh,tapi kenapa Tami? Kenapa? Aku punya salah apa sama kamu? Kita kan bisa ngomong baik-baik dan gak perlu putus gini.”
“Maaf An aku udah gak bisa,sekarang mendingan kamu pulang aja,aku mau sendiri dulu”
“Tapi Tami .. Tami ..”
Gadis itu terus saja melangkahkan kakinya kedalam rumah dan meninggalkan Aan sendirian yang masih tak percaya dengan apa yang ia alami saat ini,ia begitu terpukul. Penantiannya selama ini sia-sia walaupun ia sempat berpacaran dengan Tami,tapi ia masih sama sekali tak menyangka akan diputuskan oleh Tami. Kaki itu diseretnya pergi dari rumah mantan pacarnya itu,ada setitik air mata yang mengalir dipipinya.
***
Dikoridor sekolah berlalu lalang para siswa dan siswi disekolah itu,mereka menikmati jam istirahatnya dengan memanfaatkan untuk bersenang-senang,tapi lain halnya dengan lelaki satu ini,ia memeluk gitarnya,jemarinya lincah memetik senar gitar.
“Hai An,ngapain kok bengong aja sih?”
“Eh Irfan siapa yang bengong,orang lagi main gitar gini kok”
“Alah gak usah ngeles deh,kenapa? Masih galau gara-gara Tami ya? Aku udah bilang An sebelumnya sama kamu,dia itu bukan cewek yang baik,makanya kemaren aku putusin dia,udah lah move on dong gak usah mikirin dia lagi”
“Iya Fan,aku juga lagi usaha buat move on kok”
“Oh iya,aku denger dia baru jadian sama Rakka anak kelas sebelah”
“Hah? Apa? Kamu serius?”
“Iya serius lah,ngapain juga aku bohong”
Lelaki itu terdiam sejenak,matanya menerawang jauh memutar kembali memori saat kebersamaannya dengan Tami,ternyata memang benar,penantiannya selama ini hanya sia-sia,”aku menyesal sudah mengenal dia” batin lelaki itu. Cukup sudah semua penderitaan ini yang sudah ia rasakan karena Tami,sekarang ia mulai bangkit dan melupakan Tami,dengan hadirnya seorang cewek yang tentunya lebih baik dari pada Tami,yaitu gadis yang selama ini mengaguminya diam-diam.

Jumat, 22 Maret 2013

ANTARA KITA




Lantunan musik memenuhi salah satu kamar dirumah itu,seorang gadis sedang asik-asiknya menulis diatas ranjangnya. Ia tampak begitu bersemangat memainkan jemarinya dengan sebuah pensil yang ia genggam. Sesekali tampak senyuman tersungging dari bibirnya,dan sesekali juga matanya menerawang ingatannya.
“Hah,akhirnya selesai juga puisi ini,hmm kira-kira dia lagi ngapain yah,hahaha” gadis itu tertawa kecil membayangkan sosok yang tengah ia kagumi. Kakak kelasnya sendiri yang sudah lama disukainya semenjak ia terdaftar disekolah yang menjadi tempat belajarnya kini.
Pagi harinya Zahra gadis berjilbab itu tengah bersiap menuju sekolahnya,seragam putih abu-abunya telah melekat rapi ditubuh gadis itu dan duduk dihadapan meja makan bersama kedua orangtuanya dan kakak lelakinya.
“Pagi ma,pagi pa …”sapa gadis itu ramah.
“Pagi juga sayang,bangun jam berapa tadi? Sholat subuh nggak?”
“Sholat dong ma,Zahra gitu loh,gak kayak Kak Malik tuh,bangunnya telat mulu”
“Yee enak aja,kakak udah sholat tau,negative thinking mulu sih sama kakak”
“Heee,sudah-sudah kok malah berantem sih,udah Zahra abisin dulu tuh susunya,ntar keburu dingin lagi” sanggah mama.
Dengan cepat susu itu ditenggak habis oleh gadis itu,ia merasa sedikit kesiangan hari ini,maka sesegera mungkin ia berangkat kesekolah bersama kakak lelakinya dengan motor yang biasa dibawa kakaknya tersebut.
“Hai Zahra,udah siap PR Biologi yang kemaren?”
“Oh iya,lupa … haduh gimana ya,ya udah deh ntar aku ke perpus dulu buat tugasnya”
“Kamu ini kalo PR Biologi selalu lupa coba giliran PR Bahasa Indonesia,pasti dikerjain terus”
“Hehehe … ya udah aku mau ikutan sholat Dhuha berjamaah dulu ya,ntar kita ketemu diperpus aja,okey?”
“Iya deh terserah kamu aja”
Zahra segera pergi meninggalkan temannya itu,ia berjalan kearah mushola dan setelah siap mengikuti sholat berjamaah,ia segera ke perpustakaan yang juga berada didekat mushola. Ia duduk dimeja paling ujung,masih sepi sekali suasana diruangan itu,mungkin karena sebagian murid sedang belajar didalam kelas,dan hanya dialah satu-satunya murid yang sedang asik membolak-balikkan lembaran buku ditangannya. Tak lama kemudian muncul seorang lelaki yang juga duduk dimeja paling ujung dihadapan gadis itu.
“Zahra …”
Gadis itu tersentak kaget,ia awalnya tak meyadari kehadiran lelaki dihadapannya.
“Eh Kak Iqbal,ada apa kak?”
“Enggak kok,cuma pengen ikutan baca buku aja,boleh kan?”
“Emm boleh dong,kan gak ada larangan membaca buku didalam perpustakaan kak”
“Hehehe,kamu bisa aja,oh iya ntar sore kita latihan upacara ya buat upacara sumpah pemuda senin besok”
“Oh iya kak,emangnya Zahra dapat tugas jadi apa?”
“Kamu bisa kan jadi protokol?”
“Oh bisa kak bisa,tapi ntar Zahra agak telat ya,soalnya hari ini Zahra banyak tugas kak”
“Iya nggak apa-apa”
Gadis itu masih terus berbincang-bincang dengan teman bicaranya itu,sampai pelajaran pertama habis,temannya yang sudah berjanji akan menyusulnya keperputakaan tak kunjung datang,dan akhirnya mereka berdua keluar menuju kelas masing-masing.
Sore itu sebuah buku susunan acara telah tergenggam ditangan Zahra,berkali-kali ia melafalkan susunan kalimat-kalimat yang dibacanya.
“Zahra,gimana bisa kan?” sapa Kak Iqbal.
“Iya kak bisa kok”
“Bagus deh kalo gitu,ya udah sekarang kamu istirahat aja dulu,panas banget loh”
“Iya kak makasih”
Tanpa disadari Zahra sepasang mata terus memperhatikannya dari tadi,sepasang mata yang sendu,terlihat begitu sedih ketika menyaksikan kedekatan Zahra dan Iqbal. Wajahnya tampak begitu pucat,lemah sekali. Lalu pemilik mata itu datang menghampiri Zahra yang sedang beristirahat dipinggiran lapangan.
“Kamu Zahra ya?”
“Iya kak,kenapa?”
“Kenalin nama aku Rahma,aku kakak kelas kamu”
“Oh iya kak,salam kenal aja yah,duduk kak sini sama Zahra”
“Iya makasih dek,emm kakak boleh nanya sesuatu gak sama kamu”
“Boleh kak,mau nanya apa?”
“Kamu punya hubungan apa sama Kak Iqbal?”
“Kak Iqbal? Gak ada apa-apa kok kak,kami cuma deket aja,emangnya kenapa kak?”
“Kakak mau ngomong sama kamu,nanti setelah latihan upacara kamu bisa ikut kakak?”
“Bisa sih kak,tapi kita mau kemana?”
“Kita ngomongnya di kafe depan sekolah aja ya ntar”
“E … iya kak”
Lalu pemilik mata sendu itu menghilang dibalik tembok penghalang lapangan,Zahra masih bingung dengan apa yang baru ia alami tadi,rasanya ada sesuatu yang aneh,ditambah lagi kepalanya yang sudah mulai sedikit pusing,ia baru ingat bahwa dari tadi pagi belum ada sebutir nasi pun yang masuk kedalam perutnya,hanya segelas susu tadi pagi yang mengisi kekosongan perutnya. Dari kejuhan Kak Iqbal berkali-kali memanggil Zahra untuk segera melanjutkan latihan upacara sore itu. Perlahan gadis itu melangkahkan kakinya,namun yang ada dimatanya hanya bayang-bayang hitam putih seperti televisi rusak. Dan akhirnya tubuh gadis itu ambruk ketanah,Kak Iqbal yang melihat kejadian itu segera berlari meraih tubuh Zahra dan mengangkatnya menuju salah satu ruang kelas. Wajah lelaki itu tampak cemas sekali,berkali-kali ia berusaha membuat Zahra bangun dengan minyak kayu putih ditangannya. Dan akhirnya Zahra siuman,Kak Iqbal langsung memeluk tubuh gadis itu,seakan takut sekali kehilangan orang dipelukannya itu.
“Zahra,kamu kenapa?” tanyanya cemas.
Gadis itu masih diam,ia tak menyangka orang yang selama ini disukainya begitu perhatian padanya,baru kali ini ia merasa sangat bahagia,hampir saja ia menangis haru,tapi ia berusaha untuk tetap tersenyum.
“Zahra nggak apa-apa kok kak,cuma pusing dikit aja”
“Tapi wajah kamu pucat banget,kamu udah makan belum? Pasti kamu belum sarapan kan tadi pagi”
“Udah kok kak,minum susu”
“Ya ampun,ya udah deh kakak beliin makanan dulu,Tasya,tolong jagain Zahra sebentar ya” pinta Kak Iqbal pada salah satu teman gadis itu.
“Iya kak,aman deh kalo sama Tasya”
Ia langsung pergi secepat mungkin menghilang kearah warung makanan disebrang sekolah gadis itu.
“Cie Zahra,so sweet banget sih sama Kak Iqbal,jadi iri deh … liat gak sih tadi itu dia cemas banget,sampe lari-lari gitu demi kamu”
“Ah apaan sih Sya,biasa aja kali lagian kan katanya dia juga udah punya pacar”
“Pacar? Masak sih? Yah jadi gak ada kesempatan deh buat kamu”
“Hahaha … aku cuma nganggap dia kakak aku aja kok,aku udah biasa diginiin sama dia,sebenarnya sih aku memang juga suka sama dia,tapi ya gimana dia kan udah punya pacar,aku nih gak sebanding lah sama orang yang mengisi hati dia sekarang”
“Oh gitu,yah sayang banget kalo aku liat kalian itu cocok,sama-sama pinter sama-sama sholeh,pokoknya banyak banget deh yang sama dari diri kalian”
“Ah Tasya bisa aja,udah deh gak usah ngomongin dia,tuh orangnya udah muncul” ucap gadis itu melirik Kak Iqbal diikuti dengan Tasya yang juga ikut mngalihkan pandangannya ke sosok lelaki itu.
“Zahra,ini makanannya dimakan dulu ya,biar kakak suapin”
“Ah gak usah kak,Zahra bisa sendiri kok”
“Udah gak apa-apa,abis ini kita langsung pulang aja,nanti biar kakak anterin kamu”
“Tapi …”
“Ah udah lah gak usah pake tapi-tapian”
***
Malam itu menjadi malam dimana Zahra mencurahkan segala isi hatinya pada sebuah buku yang menjadi temannya selama ini,semua tentang apa yang dialaminya hari ini dituliskannya pada buku itu. Jujur saja semenjak kenal dengan Kak Iqbal,banyak sekali perubahan yang ia alami,yang dulunya ia biasa saja tanpa ada prestasi,tanpa ada tujuan untuk masa depan,kini semuanya telah ia raih. Ia sudah berhasil menjadi salah satu penyanyi dikota itu,dengan gitar kesayangannya,entah kenapa hal itu bisa dicapainya karena ia terdorong untuk maju karena ingin membuktikan pada Kak Iqbal bahwa dia bisa. Kak Iqbal banyak sekali membawa dampak positif untuk Zahra,tapi disisi lain ia sering tersakiti dengan apa yang dilakukan Kak Iqbal kepada dirinya. Ia tahu Kak Iqbal sudah memiliki pacar,tapi Kak Iqbal begitu perhatian padanya,sehingga terkesan memberikan harapan palsu,tapi ia hanya bisa mengikuti alur yang diberikan Kak Iqbal,entahlah apa yang akan terjadi dikeesokan harinya. Ditengah asiknya ia menulis,sebuah pesan masuk muncul dilayar ponselnya.
08199122xxx
Sat.01.03.2013 19:14
Malam dek,katanya tadi mau ketemu sama kakak,tapi kok kamu gak datang?
“Loh siapa ya ini” batin Zahra.
Maaf ini siapa ya?
08199122xxx
Sat.01.03.2013 19:16
Ini kak Rahma dek,yang tadi kenalan sama kamu.

Aduh .. maaf kak,tadi Zahra pingsan disekolah jadi Zahra langsung pulang,gini aja deh besok kita ketemu dikantin aja ya kak,Zahra tunggu pas jam istirahat.

Setelah ia kirim pesan itu,ia kembali menulis dibuku kesayangannya,sampai malam makin larut dengan hiasan bintang dilangit yang menghitam. Dan akhirnya gadis itu tertidur diatas lembaran kertas yang bernoda tinta dari curahan hatinya itu.
Kriiiinnngg … bel sudah berbunyi,jam istirahat yang ia tunggu sejak tadi karena penasaran dengan apa yang akan Kak Rahma bicarakan dengannya,setelah guru keluar dari kelasnya ia segera ikut keluar menuju kantin. Disalah satu meja,Kak Rahma telah menunggu,kemabali wajah sendu yang ia lihat.
“Siang kak” sapa Zahra ramah.
“Hei Zahra,siang juga … duduk”
“Jadi kakak mau ngomong apa?”
“Kakak langsung aja ya Zahra,kakak mau sedikit cerita. Dulu waktu kakak baru masuk disekolah ini,saat MOS diadakan kakak pernah ditolong sama seorang cowok,dia baik banget sama kakak,waktu kakak dikerjain sama kakak kelas dia ngebelain kakak,dan akhirnya kami jadi dekat. Karna kedekatan itu kakak jadi suka sama dia,padahal kami sudah sahabatan,dia sering curhat sama kakak tentang pacarnya dan hal itu membuat kakak sedih,sudah hampir dua tahun kakak menunggu dia dek,tiap hari kakak selalu mikirin dia,sampai kakak pernah sakit gara-gara dia. Kakak bener-bener sayang sama dia dek. Dia orang pertama yang bisa bikin kakak jatuh cinta. Tapi tanpa dia sadari,dia udah sering banget nyakitin kakak,dan kemarin kakak denger dia baru putus sama pacarnya,mungkin ini kesempatan buat kakak,tapi kakak merasa ada orang lain yang yang lebih pantas untuk dia,yaitu kamu”
“Hah? Maksud kakak apa? Zahra nggak ngerti”
“Maksud kakak,cowok itu adalah Kak Iqbal yang sekarang dekat sama kamu”
“Jadi kakak suka sama dia??”
“Iya dek,tapi kakak tau kok kamu juga suka sama dia,kakak cuma gak pengen kamu ngerasain apa yang kakak pernah rasain ke dia,maksud kakak,kakak gak mau kamu disakitin juga”
“Zahra masih gak ngerti kak,tapi kalo memang kakak gak suka ngeliat Zahra deket sama Kak Iqbal,Zahra bisa kok jauhin Kak Iqbal”
“Bukan gitu dek maksud kakak,kakak cuma mau ngelindungin kamu”
“Ya udah lah ya kak,Zahra masih banyak tugas,Zahra duluan ya”
Tanpa sempat menjawab pamit Zahra,Rahma masih terdiam,ia masih memikirkan apa yang baru saja ia ucapkan,ia sangat takut akan membuat Zahra tersinggung,padahal niatnya baik.
“Zahra!” panggil Tasya.
“Iya ada apa?”
“Ada sesuatu yang mau aku bicarakan,mengenai Kak Iqbal dan Kak Rahma”
“Apa?”
“Kamu tau,Kak Rahma itu punya penyakit?”
“Penyakit? Penyakit apa?”
“Sebelum Kak Rahma dan Kak Iqbal kenal,Kak Iqbal itu punya kelainan sama salah satu ginjalnya,terus Kak Iqbal sering masuk rumah sakit. Setelah kenal sama Kak Rahma dan Kak Rahma suka sama Kak Iqbal,diam-diam Kak Rahma mendonorkan ginjalnya untuk Kak Iqbal,makanya Kak Rahma sekarang sering sakit-sakitan”
“Hah? Kamu tau dari mana?”
“Kak Rahma itu tetangga aku Ra”
“Ya ampun,aku jahat banget sama dia,aku pergi dulu ya Sya”
“Eh tapi tapi,Zahra tunggu dulu …!”
Zahra memacu langkahnya,menuju kelas Kak Iqbal,dan mengajaknya untuk bicara berdua di taman sekolah.
“Kak ada yang mau Zahra omongin sama kakak”
“Oh sama Ra,kakak juga mau ngomong sesuatu sama kamu”
“Mau ngomong apa?”
“Kamu aja dulu,kamu mau ngomong apa?”
“Ah nggak apa-apa kakak aja duluan”
“Emm,gini sebenarnya selama ini kakak suka sama kamu,gak tau kenapa rasanya kakak nyaman kalo ada didekat kamu,kamu mau nggak jadi orang yang paling dekat sama kakak?
“Maksud kakak jadi pacar kakak gitu?”
“Iya dek”
“Maaf kak,sebelumnya Zahra mau ngomong sama kakak,ini semua menyangkut Kak Rahma,masih ada orang yang lebih membutuhkan kakak dibanding Zahra,dia adalah orang yang mendonorkan ginjalnya demi kakak,dia tulus sama kakak,dan sekarang dia udah sakit-sakitan,jangan kecewakan dia kak”
“Maksud kamu apa dek?”
“Kak Rahma lebih tulus kak,selama ini kakak selalu curhat ke dia selalu dekat sama dia,karna itu dia jadi sayang sama kakak,Insyaallah dia yang terbaik kak dan dialah orang yang mendonorkan ginjalnya untuk kakak”
“Jadi kakak harus gimana dek? Kakak suka sama kamu”
“Maaf kak,sekali lagi Zahra bilang Kak Rahma lebih membutuhkan kakak,Zahra duluan kak”
“Zahra … Zahra tunggu Zahra”
Zahra terus saja melangkahkan kakinya,air matanya tak terbendung lagi,antara menyesal dan lega,ia yakin apa yang ia lakukan ini adalah yang terbaik. Ia memang suka dengan Kak Iqbal,tapi ia yakin sayang tak harus memiliki.

END

Selasa, 19 Februari 2013

tolong ngertiin perasaan gue !!!

malam itu udara yang begitu dingin,danil melajukan dengan kencang motor shogunnya menyusuri gang-gang kecil perumahan.setelah beberapa menit tibalah aku dan danil di depan sebuah rumah ynag cukup sederhana.danil bilang bahwa kita akan mengunjungi rumah temannya .setelah beberapa kali bel dipencet
barulah ada yang membuka pintu rumah .
"eh lu dan ? lu datang kok gk bilang-bilang dulu sih ?ayo masuk "
"ia nih gue pgen maen-maen aja kerumah lu ton,soalnya udah lama jugakan gue kagak kesini.ton kenalin ne pacar gue desii "
"toni.."
"desii"
kataku sambil memberikan jabatan tanganku dengan toni.toni begitu menarik perhatianku.gayanya yang lugu dan wajahnya yang ganteng mebuat jantungku tiba-tiba saja jadi dag..dig..dug..
ketika toni meberikan senyuman manis diwajah tampannya sempat membuat aku terbengong sejenak.
 "desii kenapa ?"
 pertanyaan danil sempat membuyarkan pikiranku.
"eh nggak kog,gak ada apa apa kok hehe "sambil merasa malu gara-gara aku salah tingkah dihadapan danil dan toni.
"toni kok ganteng banget sih, seandainya aja dia jadi pacarku pasti aku merasa sangat bahagia"
pikiranku melayang sesat tak tentu arah sambil memandangi ,mereka beruda yang sedang asyiknya ngobrol.

 esok harinya ketika aku jalan berdua danil,kulihat toni dengan moto jupiter mxnya melaju dengan memboncengi seorang cewekmungkin cewek itu adalah pacarnya toni .aku malu menanyakan hal itu pada danil takut membuat danil  berpikiran yang aneh-aneh nantinya.
jujur aku agak sedikit kecewa melihat toni yang ternyata sudah mempunyai pacar.mungkin aku sedang cemburu,setidaknya aku pengen suatu saat toni jadi milikku seutuhnya.
"toni !!! ngertiin perasaan gue dong !!!"
teriakku kencang seakan memecah keheningan.

ketika hubunganku dengan danil berjalan selama 8 bulan,danil agak mulai menjauhiku terjadi pertengkaran kecil antara kami.hingga akhirnya hubungannku dengannya harus berakhir setelah 2 minggu tepatnya hubungan kami yang genap 8 bulan itu.
aku sedih mengingat masa masa terindah dengan danil,juga mengingat hubungan kami yang cukup terbilang lama.tapi semuanya telah ditakdirkan bahwa aku denga danil tidak di takdirkan untuk bersama.

"kriinggggggg"
bel tanda jam pelajaran baru saja berakhir,aku segera bergegas membereskan peralatanku  meninggalkan ruangan kelasku .terlihat indri temanku yang sudah menungguiku dari tadi.
"ndri !!! ayo kita pulang"
"kok lama banget des ?"
"biasalah!!! ada ceramah hahahahaha"
jawabku sambil memegang tubuh indri melajukan motor mio yang dikendarainya.
di tengah jalan indri melihat toni dengan motor mxnya melaju memboncengi seorang cewek.
"eh des!! coba lihat deh itu bukannya toni kan ?temannya danil itu pacarnya ya des?"
"ikh iia ndri ," sambil memelas mukaku melihat toni memboncengi seorang cewek.
"rupanya dia masih pacaran ndri dengan cewenya dulu wakut aku masih pacaran sama danil,padahal aku tuh dari dulu nungguin dia sampe dia putus ama ceweknya itu"
"sabar aja ya dess,percaya deh kalo dia jodoh lo pasti bakalan datang sendiri kok des,sabar ya des"
perkataan indri membuat hatiku sedikit sejuk mendengarnya.indri memang sahabat dekatku setipa aku ada masalah indri selalu membantu menasehatiku.
 oh tuhan..... andai aja ditahu !!!
 bahwa aku ingin dia tau perasaan ku yang sebenarnya bahwa aku pengen memiliki dia.aku mau dia jadi orang yang terakhir dihidup aku.
menunggu emang hal yang membosankan buat aku .tapi sampai kapanpun aku akan tetap menunggu toni menyatakan cintanya untuk aku .

_end_









Jumat, 15 Februari 2013

Mawar Putih Terakhir


Siang itu aku pulang sekolah bersama Didi,dengan motor matiknya ia beradu melawan arah angin. Teriknya matahari membuat pori-poriku berkali-kali menghasilkan butiran keringat. Dan wajahku pun sudah mulai memerah perih dijilat cahaya matahari. Hari ini aku benar-benar sedang tidak enak hati,diperjalanan Didi terus saja mengoceh ramai,tapi aku hanya diam dan menjawab pertanyaannya sekedar saja. Sampai dirumah pun aku hanya diam dan mengurung diri dikamar,pikiranku terus tertuju pada surat dan bunga yang kutemukan tergeletak diatas meja sekolahku tadi pagi dan anehnya lagi surat itu hanya berisi satu huruf. Sebenarnya ini kali kedua aku mendapat kiriman seperti itu. Cukup lama aku merenung didepan meja belajarku,dan akhirnya aku putuskan untuk menelepon Didi,sang sahabatku dari kecil. Hanya dia satu-satunya orang yang aku percayai dan hanya dia juga yang paling mengerti aku.
“Halo Dol,kamu lagi dimana?”ucapku setelah telepon tersambung.
“Lagi dirumah Cum,kenapa?”jawabnya dari sebrang.
“Bisa kerumah aku nggak? Ada yang mau aku omongin nih sama kamu”
“Aduh Cumi,maaf ya aku lagi bantuin mama aku nih,besok aja deh ya disekolah,mau kan?”
“Oh gitu,hem ya udah deh besok aku tunggu dilapangan basket ya?”
“Oke deh Cum,bye bye Cumi”
Tanpa menjawab pamit Didi,aku langsung memutuskan sambungan telepon. Kembali kekegiatanku tadi,merenung dan terus memikirkan kiriman misterius itu “Siapa ya dia?” kata-kata itu terus bermain-main dalam benakku.
Keesokan harinya aku masih menjalankan aktivitasku seperti biasanya,datang sekolah telat dengan PR yang masih numpuk belum dikerjakan,semuanya sudah biasa bagiku. Baru saja kaki ini dilangkahkan kedalam kelas,semua mata seantero kelas langsung tertuju padaku.
“Loh kenapa pada ngeliatin aku gitu sih? Ada yang salah ya?” tanyaku sembari memperhatikan penampilanku dari ujung kaki sampai ujung rambut.
“Ciyeee Fizra … ternyata ada juga yang naksir ya,kirain gak ada yang mau sama cewek tomboy kayak kamu”
Serta merta alisku berkerut ria.
“Hah? Apaan sih? Kalian ngomong apaan sih?”
Tanpa menjawab serentak mereka mengalihkan pandangannya kearah meja sekolahku. Tanganku cukup bergetar ketika melihat secarik kertas merah muda dan bunga mawar putih disampingnya. Aku berjalan perlahan kearah meja itu. “Ikuti tanda panah disamping pintu jika kamu ingin tahu siapa aku” begitu bunyi surat itu. Sontak saja pandanganku tertuju pada tanda panah yang ditulis dikertas kecil yang tertempel disamping pintu kelasku. Dengan sedikit gugup kulangkahkan kakiku kearah pintu dan mengikuti arah panah itu,hingga sampai diruangan yang masih agak sepi,padahal sebentar lagi jam pelajaran segera dimulai,mungkin siswa dikelas ini sedang belajar dilabor. “Inikan kelas Kak Dido” batinku. Lalu kulihat diatas meja persis ditengah-tengah ruangan itu tergeletak sebuah kotak cantik berwarna biru. Aku segera meraihnya,pelan sekali gerakanku membuka penutup kotak itu. Sebuah surat dan beberapa lembar foto. Tanganku mulai bergetar pelan,aku tak berani sendirian diruangan itu,segera kubalikkan langkahku menuju kelas.
Pelajaran hati itu tidak ada satupun yang dapat dicerna oleh otakku,biasanya setelah mendapat penjelasan dari Didi,aku pasti langsung mengerti. Pikiranku terus terpusat pada orang misterius itu. Hingga jam pulang sekolah pun tiba. Dengan gontai,kuseret kakiku menuju lapangan basket. Sesuai dengan janjinya semalam,Didi sudah duduk manis dipinggiran lapangan sambil memainkan bola basket kesayangannya.
“Hai Cumi,kenapa kamu? Kok cemberut gitu sih? Mirip jeruk purut! Hahaha”
Haah … hanya helaan nafas panjang yang terdengar menjawab pertanyaan Didi.
“Cumi kenapa sih? Cerita dong sama aku”
“Gimana ya Dol,aku lagi galau nih”
“Loh,galau kenapa?”
“Gak tau nih,ada orang misterius yang suka ngirimin aku bunga sama surat”
“Bunga? Surat?”
“Iya,pusing deh aku jadinya,dan yang lebih aneh lagi isi surat itu cuma satu huruf,mana hurufnya ditulis gede-gede lagi,emangnya aku buta apa”
“Satu huruf? Emang hurufnya apa aja?”
“Yang pertama huruf D,terus yang kedua huruf I,dan yang ini belum aku baca” ucapku seraya menyerahkan kotak itu pada Didi.
Jemarinya lincah membuka kotak itu. Beberapa lembar foto dan satu surat. Ternyata foto-foto itu adalah gambar diriku sendiri. Aku terkejut dan merampas foto-foto itu dari tangan Didi.
“Waduh,apa-apaan nih,kok banyak banget foto aku” ujarku serius.
“Ya elah Cum Cum,namanya juga penggemar rahasia,ya banyaklah cara dia buat narik perhatian kamu”
“Iya sih,tapi ini mah berlebihan tau”
“Dan mungkin satu huruf disurat itu adalah inisial nama pengirimnya lagi”
“Ih kok kamu tau banyak sih? Jadi curiga deh” jawabku menggoda Didi.
“Idiih apaan sih Cum,penting ya mengangumi kamu yang enggak banget itu”
“Ih Didi jahat!”
Tanganku masih sibuk membolak-balikan foto itu. Dan kembali memperhatikan surat pemberian orang misterius itu.
“D,I,D atau D,D,I atau I,D,D” celotehku sambil terus memperhatikan surat itu.
“Ya ampun Cum Cum,gak segitunya juga kali,aku tau kok siapa yang ngirimin kamu tuh surat ama bunga”
“Hah? Tau? Seriusan Dol?”tanyaku semangat.
“Iya aku tau,tuh sang kakak kelas pujaan hati kamu,Kak Dido”
“Kak Dido? Ya ampun aku gak nyangka banget deh,kok kamu bisa tau sih? Aduh senengnya …”
“Ih Cumi,udah deh gak usah lebay,main yuk? Udah gak sabar nih pengen ngalahin kamu lagi”
“Main basket? Enggak ah entar aja ya Dol,aku mau ngurusin nih kiriman dulu,hehehe”jawabku terkekeh dan sibuk dengan kiriman itu.
“Apaan sih Cum? Kok jadi sibuk sama surat itu sih,ayo dong main basket”
“Ih Dodol nih,ini tuh belum kelar tau,aku masih penasaran sama kiriman ini,aku belum sepenuhnya percaya kalo ini semua dari Kak Dido”
Pikiranku langsung melayang-layang,terbayang wajah orang yang selama ini aku kagumi. Wibawanya,perhatiannya,dan semua tentang dia. Cowok kedua yang cukup dekat denganku setelah Didi. Kak Dido … itu dia orangnya. Selama ini aku masih memendam perasaan yang tak kunjung berani aku ungkapkan pada cowok itu,secara aku kan cewek,masak iya sih cewek yang mulai duluan.
“Yeh si Cumi,mikiran Kak Dido mulu,iya deh iya … tau kok yang lagi kasmaran sama kakak kelasnya tuh” sungut Didi.
“Ih apaan sih Dol,bukan gitu Dodol jelek,ini tuh …”
“Ah udahlah,aku mau pulang aja,bosen disini”sanggah Didi dan mengemas barang-barangnya untuk beranjak pergi.
“Lah,si Dodol kok marah-marah gitu sih,Doool tungguin aku”
Aku bergegas mengejar Didi,tapi dia sudah jauh meninggalkanku. Dan aku mengambil keputusan untuk pulang kerumah. Setelah baru saja aku membuka pintu pagar rumahku,aku kembali tercengang,secarik kertas dan beberapa tangkai bunga mawar putih kembali tergeletak didepan pintu rumahku. Aku segera berlari dan meraih kedua benda itu,membawanya kekamarku,takut kalau kalau orangtuaku melihat,bisa diceramahi sepanjang abad aku nya.
Dikamar aku hempaskan tubuhku dikursi depan meja belajarku. Sesuatu yang aneh mulai menyerang tubuh dan pikiranku,rasanya campur aduk,gugup,cemas,berharap,dan senang.
“Ini surat keempat,mungkin maksud dari satu huruf disurat-surat ini sebenanrnya adalah benar nama pengirim misterius ini. Seperti apa yang dikatakan Didi tadi siang” ucapku dalam hati.
Dengan sangat perlahan aku buka surat itu,peredaran darahku seolah-olah terhenti dan detak jantungku bergetar hebat ketika melihat huruf disurat itu.
“I? kok isinya huruf I,bukan O? kan nama Kak Dido itu D,I,D,O bukan D,I,D,I … Didi,hah Didi? Gak salah nih?jadi ini semua kerjaanya si Dodol?”ucapku terkejut bak bertemu hantu.
“Iya … ini semua memang kerjaan aku,memang aku orang misterius itu,memang aku yang suka ngirimin kamu surat dan bunga itu,dan memang aku juga orang yang … suka sama kamu” terdengar suara itu menjawab pertanyaanku.
Diambang pintu kamarku,Didi berdiri bersama seorang lelaki muda,lelaki yang sangat kukenal yaitu Kak Dido. Aura wajahnya bersinar cerah,berbalut pakaian yang serba putih,senyuman terkembang dari kedua sudut bibirnya,bunga mawar putih dengan warna senada dengan pakaian cowok itu digenggamnya erat,Didi tampak begitu tampan,sedangkan lelaki disampingnya tampak biasa saja dengan memakai baju osis sekolahnya.
“Didi?” tanyaku pelan ..
Tiba-tiba deringan telepon serta merta membuyarkan lamunanku,lamunanku tadi terasa begitu nyata.Aku tersentak kaget dan segera meraih ponsel dimeja belajar. Kak Dido … tulisan itu muncul dilayar ponselku dan segar kuterima panggilan itu.
“Halo Fizra,gawat Ra gawat” terdengar Kak Dido memulai percakapan dengan cemas.
“Gawat apa kak? Tenang dong tenang” jawabku berusaha mencairkan suasana.
“Kamu harus kuat ya Ra,ini sudah kehendak Tuhan”
“Maksud kakak apa? Kali ini malah aku yang panik.
“Didi Ra,Didi … dia kecelakaan waktu pulang sekolah tadi,setahu kakak dia pulang sama kamu,ternyata tidak,biasanya kan kalian suka main basket bareng,dan tadi kakak baru dapat kabar kalau dia … dia …”
“Dia apa kak? Jawab kak?!”
“Barusan dia meninggal Ra”
Sontak saja dadaku terasa sesak,Kak Dido yang masih berbicara di telepon tak lagi aku hiraukan,sahabatku Didi sudah pergi,tak akan ada lagi yang menghiburku,menyayangiku,menje
laskan pelajaran yang tak aku pahami,semua itu tak akan ada lagi! Semuanya pergi begitu saja,aku hanya bisa menggenggam erat surat-surat itu,tanpa aku sadari ada lagi secarik kertas yang tersembunyi ditangkai bunga mawar putih itu,sebuah surat lagi …
Dear Cumiku Terjelek …
Hai Fizra,sahabat terindahku… hari ini aku sangat bahagia,karena aku sudah berusaha mengungkapkan apa yang aku rasakan ke kamu. Fizra … you’re my only one of my life,aku tau aku salah,aku telah merubah persahabatan kita jadi cinta,maafin aku ya? Tapi aku gak bisa membohongi perasaan ini. Kamu tau nggak kenapa aku selalu mengirimkan surat dan bunga itu dipagi hari? Jawabannya karena aku pengen kamu jadi lebih disiplin,kamu pasti penasaran kan sama kiriman-kiriman itu? Makanya kamu datang pagi-pagi banget buat cari tahu siapa pengirimnya. Fizra … didalam tas kamu ada gelang putih. Aku pengen besok kamu pake gelang itu kesekolah. Kalo kamu pake berarti kamu mau nerima aku,tapi kalo kamu gak pake berarti sebaiknya. Tapi … aku harap kamu mau ya pake gelang itu … heheheh …
By Dodol

Air mataku semakin tak terbendung ketika meraih gelang itu.

Keesokan harinya diacara pemakaman Didi,gelang itu melingkar indah dipergelangan tanganku. Bunga mawar putih tak lagi dikirimkannya untukku,tapi malah sebaliknya,kini aku yang membawakan bunga mawar putih untuknya.
“Didi … sekarang aku resmi jadi pacar kamu,aku udah pake gelang dari kamu,liat deh … Didi … janji ya sama aku,kamu harus tenang disana … aku pasti mendoakan kamu terus,bola basket kesayangan kamu juga udah aku simpen loh,aku sayang sama kamu Di,aku janji Cumi sama Dodol akan terus bersama,walaupun kita beda dunia” ucapku lirih didepan papan nisannya,papan itu kupeluk seolah-olah memeluk Didi. Aku hanya bisa menangis diiringi derap langkah kaki teman-teman dan keluarga Didi yang beranjak pergi meninggalkan tempat itu …

PUISI KECIL UNTUK AYAH (dibuat dari kisah nyata)


“Aku merindukanmu ayah!!!” suaraku menyeruak keras mengalahkan suara ombak dipantai itu. Sedihku tak dapat kubendung,pikiranku menerawang jauh kearah laut dihadapanku,dibentangan pasir ini aku duduk seorang diri,menatap indahnya awan disore itu,matahari perlahan-lahan menarik sinar gagahnya dari tempatku,memberikan kesempatan pada sang bulan untuk menerangi bumi. Walaupun hari sudah hampir malam,tapi aku tak bergeming sedikit pun dari tempat itu. Aku adalah seorang anak manusia yang telah berhasil menjadi seorang guru sastra disebuah universitas,sebuah profesi yang aku cita-citakan dari aku kecil dulu. Memori otakku kembali memutar ingatanku sewaktu kecil. Waktu itu aku sedang duduk dipangkuan ayahku,menikmati pemandangan matahari terbenam. Indah sekali,serat-serat awan yang kemerah-merahan diatas kepalaku membentuk pola-pola yang mengagumkan. Masa kecilku,diumurku yang baru memasuki empat tahun. Bersama seorang ayah yang memberikan pelukan hangatnya untukku.
“Ayah,liat yah,awannya mirip gajah ya?”ucapku menunjuk salah satu awan.
‘Iya,lucu ya .. mirip Gladis”
“Ih ayah… yah,Gladis pengen deh bisa tidur diawan,pasti seru yah”
“Kamu bisa kok,asalkan kamu punya tekad yang kuat”
“Iya yah,oh iya yah tadi disekolah ibu guru tanya,kalo udah besar nanti Gladis mau jadi apa? Gladis nggak tau yah”
“Loh kok nggak tau? Emangnya Gladis gak punya cita-cita?”
“Nggak tau yah,tapi Gladis suka kalo liat orang baca puisi,kayak mbak Tiwi yang sering juara puisi yah,terus mbak Tiwi kan suka bikin cerita buat anak-anak juga yah,Gladis pengennya jadi kayak mbak Tiwi”
“Wah bagus dong Gladis,kamu belajar dong sama mbak Tiwi”
“Iya yah Gladis mau belajar sama mbak Tiwi,terus kalo jadi kayak mbak Tiwi itu namanya apa yah?”
“Mbak Tiwi itu bisa dibilang sastrawan,karena puisi,cerpen,dan karya-karya mbak Tiwi itu sudah mendapat penghargaan”
“Cerpen? Cerpen itu apa yah?”
“Cerpen itu artinya cerita pendek,ayah juga senang kalo Gladis jadi sastrawan”
“Gladis pasti jadi sastrawan yah,Gladis janji”
“Bagus,ayah bangga punya anak seperti kamu”
Pelukan hangatnya menyelimuti soreku hari itu. Matahari dengan perlahan bersembunyi dibalik cakrawala,dan akhirnya benar-benar hilang,pergi menuju belahan bumi yang lain.
Keesokan harinya seperti biasa,dirumah kecil yang asri,aku bersiap kesekolahku,di TK Pelangi,sebuah tempat yang biasa aku kunjungi untuk belajar dan bermain bersama teman-teman dan guruku. Ibuku sibuk menyiapkan sarapan sedangkan ayahku tengah bersiap pergi ketempat kerjanya.
“Ibuuu …rok Gladis yang warna biru mana bu? Teriakku pagi itu.
“Haduuuh … Gladis nggak boleh teriak-teriak gitu,ini roknya baru siap ibu seterika”
Dengan cepat aku pakai rok yang dipegang ibuku dan segera menyelesaikan sarapanku. Hari ini aku sangat ingin cepat kesekolah dan juga cepat pulang,karena mbak Tiwi berjanji setelah pulang sekolah akan mengajariku membuat puisi.
***
Setelah beberapa bulan,disuatu malam aku terbangun dari tidurku. Aku mendengar suara ribut dari arah ruang tamu. Perlahan aku singkirkan selimut yang membalut tubuhku,kuarahkan langkahku kesumber suara itu. Kulihat ibuku menangis sambil memegang pipinya yang memerah,dihadapannya ayahku berdiri dengan wajah menakutkan,ayahku tampak begitu emosi dan ketika menyadari kehadiranku ekspresinya langsung berubah ramah,aku tak kuasa menahan tangis melihat kedua orangtuaku bertengkar.
“Gladis kamu ngapain disini?”tanya ayahku memegang kedua bahuku.
“Ayah apain ibu? Kok ibu nangis? Ayah pukulin ibu ya?”
“Nggak sayang,oh iya Gladis mau ketemu nenek nggak? Besok kita ke Surabaya yuk”
“Tapi yah,ayah kenapa mau kerumah nenek? Kan Gladis sebentar lagi mau lomba puisi”
“Mas!!! Jangan seenaknya kamu mau bawa Gladis! Dia anakku bukan anakmu”ujar ibuku kasar.
“Diam kamu! Pergi saja dengan suami barumu itu! Biarkan aku berdua dengan Gladis saja!”
Aku hanya bisa terdiam sementara air mataku terus menetes,lalu aku dibawa pergi ibuku kekamar,ibuku menyuruh untuk berhenti menangis dan melanjutkan tidurku,kemudian dengan langkah cepat ia kembali keruang tamu dan melanjutkan pertengkaran itu.
“Padahal kan besok Gladis mau lomba puisi yang pertama kali,tapi kenapa ayah sama ibu malah berantem” batinku sedih.
Matahari sudah kembali menampakkan wujudnya dipagi itu. Ketika mataku mulai terbuka aku langsung disambut pemandangan yang asing bagiku,aku tengah berada didalam pesawat. Aku sempat menangis karena tidak melihat kehadiran ayahku,tapi setelah dibujuk berkali-kali oleh ibuku akhirnya aku bisa berhenti menangis,ibuku bilang ayahku sedang ada pekerjaan ditempat yang jauh,jadi aku dan ibuku pindah kerumah saudaraku di Semarang. Entah itu benar atau tidak.
Setelah cukup lama tinggal diSemarang aku melanjutkan sekolahku ketingkat dasar. Aku cukup bahagia tinggal disini,bersama teman-teman baru dan orang-orang yang menyayangiku. Walaupun tanpa kehadiran seorang ayah,hingga tiba waktu pembagian rapot pertamaku,aku meraih juara kedua,sesampainya dirumah aku menanyakan kabar ayahku pada ibu.
“Ibu … ayah mana? Kok belum pulang kesini sih?Gladis kan pengen liatin rapot Gladis bu …”
“Iya sayang,ayah masih kerja,Gladis sabar ya”
“Ih ibu nih!!! Gladis kangen tau sama ayah,kenapa sih ayah lama banget??!!”bentakku kasar.
Aku yang masih kecil tentu susah untuk bersabar,maka merajuklah aku saat itu. Aku pergi keluar rumah dengan menggenggam buku bersampul biru itu dan membawanya kepantai didekat rumahku.
Teriknya matahari siang itu tak aku perdulikan dan sepinya pantai itu tanpa ada seorang pun tak membuat aku takut bersendirian ditempat itu. Aku hempaskan tubuh mungilku diatas pasir,bukit-bukit yang melindungi garis cakrawala mengingatkan aku pada pemandangan yang aku lihat ketika bersama ayah dulu. Butiran air perlahan-lahan keluar dari sudut mataku.
“Ayah…ayah dimana? Gladis kangen sama ayah,Gladis udah dapat banyak piagam lomba puisi yah,itukan yang ayah mau,ayah kapan pulang?liat yah rapot Gladis nilainya bagus-bagus,ayah dimana yah? Ayaaaahh ..!”panggilku lirih. Tangisanku terus mengalir bersama ombak yang memecah pinggiran pantai itu. Aku sangat merindukan sosok seorang ayah,yang dulunya selalu mendukung pilihanku.
Kini aku sudah beranjak dewasa,diusiaku yang sudah dua puluh tahun,aku sudah mampu menjadi seorang guru sastra,cerpenis,sekaligus novelis yang cukup sukses. Dengan usaha kerasku akhirnya apa yang aku cita-citakan bersama ayahku dulu telah tercapai. Tapi,ayah tak pernah muncul dalam kehidupanku lagi,entah masih ada atau sudah kembali pada Tuhan pun aku sama sekali tidak tahu. Kenangan masa kecilku itu belum dapat aku lupakan. Kini bulan telah menampakkan kehadirannya,aku masih duduk dipantai ini,setelah mengingat masa laluku dulu. Disampingku sudah ada sebuah balon dan secarik kertas yang terikat ditali balon itu sebuah puisi indah untuk ayahku.

SENJA TAK KEMBALI


Rentah merentah cacian senja

Berdiri diawang kelabu
Mencari sesuap penghargaan
Dibutiran pasir
Kepingan cinta
Jatuh dipelupuk mata
Tapi kau telah berlayar
Menghapus cakrawala
Hitam dan nila beradu
Merebut atap pelindung insan
Serat mata tak henti
Menggores harap didepan sana
Bermimpi kau berwujud
Bercita kau kembali
Akal pun tak lagi bergerak…

Perlahan-lahan aku lepaskan balon itu dari genggamanku,terbang tinggi dan semakin tinggi. “Semoga balon itu dapat mengentarkan rasa rinduku untuk ayah”batinku. Bulan seakan tersenyum melihat apa yang aku lakukan,angin malam itu pergi membawa balonku semakin jauh. Aku hanya bisa berharap dapat mencium pipinya yang terakhir kali.

Kamis, 14 Februari 2013

SMS Facebook


Hai para pelanggan XL!



Sekarang kamu bisa update status Facebook kapanpun dan dimanapun tanpa harus menggunakan hape tercanggih saat ini ataupun dengan membawa laptop kemanapun. Layanan ini pasti pas banget deh buat kamu yang suka eksis di Facebook!


Cukup dengan Facebook SMS Update dari XL kamu bisa update status dimanapun kamu berada hanya melalui hp apa saja gak perlu smartphone lho! Mau tahu informasinya untuk kamu yang pertama kali mengakses layanan ini:

Kamu cukup registrasi sekali aja, untuk setiap harinya atau perminggunya, paket langganan kamu akan diperpanjang secara otomatis.
Cara berhenti berlangganan KETIK UNREG kirim ke 32665


Mau tahu caranya menggunakan layanan XL FB SMS Update, mudah kok!

  • Ketik FB1 atau FB7 kirim ke 32665
  • Kamu akan mendapat sms mengenai tarif pulsa yang akan terpotong sebesar tarif layanan yang kamu minta, jika kamu setuju maka balas "YA".
  • Jika kamu setuju maka kamu akan mendapat balasan sms dan link konfirmasi dari 32665
  • Lakukan pendaftaran melalui link konfirmasi yang diberikan
  • Setelah mendaftar kamu akan mendapatkan sms notifikasi bahwa FB Wall kamu telah aktif dan update status kamu segera!

Untuk layanan Facebook SMS update lewat SMS, kamu bisa menggunakan perintah seperti ini!

Selamat menikmati layanan XL SMS Twitter dengan mudah pastinya.

Sejarah Aku Menjadi Seorang Shuffler

Berawal dari sebuah pengambilan nilai tari yang akan di ambil pada akhir oktober 2011 di sekolah kami SMAN 5 Tanjungpinang, lalu seorang temen mengajak untuk mengambil nilai tari dengan sebuah tarian yang berasal dari Melbourne Australia yang disebut SHUFFLE DANCE, kemudian kami bersama" latihan untuk pengambilan nilai tersebut, setelah hari ha tersebut, kami nampil di dalam kelas yang di tonton oleh kawan" sekelas, walaupun gerakan nya masih kacau, tapi rasanya seneng kali bisa selesaiin tugas itu.
   Tapi kami gak berhenti disitu saja, kami sepakat membuat komunitas dance tersebut dan mengembangkan di daerah gurindam tempat ku lahir ini, setelah pengambilan nilai itu kami membuat crew shuffle yg diberi nama SHUFFLE GURINDAM CREW dan aku dipilh mereka sebagai KETUA nya, SHUFFLE GURINDAM CREW pertama kali dibentuk beranggota 6 orang yaitu :
1.Adhy Purnama Putra
2.Benny Haryadi
3.Muhammad Mardany
4.Rizky Syahputra
5.Ryan Rizky Akhbar
6.Yundha Dwi Hartono

   Aku latihan setiap hari dengan cara menonton video - video shuffle di youtube dan mengdownload nya untuk mengembangkan gerakan - gerakan baru tetapi setelah bisa, semua teman - teman gak ada yg mau ikut aku latihan, aku menemukan tempat pertama yang cocok buat latihan shuffle yaitu TUGU PENSIL, aku bersama sepupu ku bernama WAHYU TRI PERMANA PUTRA seorang anak b-boy dan parkour latihan berdua di tempat tersebut, kami latihan dari jam 7 malam s/d jm 10 mlam setiap hari nya.
  Dengan seiring nya waktu berjalan, kami membuat video shuffle dan video b-boy kemudian kami masukin ke youtube, tidak berapa lama kemudian kawan - kawan shuffle yang dari sekolah ikut gabung latihan di tugu pensil, saat itu lah nama shuffle mulai berkembang di kota ini, dengan seiring nya angin yang berhembus, kabar komunitas shuffle berkembang dengan cepat, tiap hari nya anggota terus bertambah, tiap hari aku latihan mengajari anak" yang ingin ikut shuffle
  Suatu hari ada ketidak kesukaan aku terhadap anggota - anggota, yang dulu nya penurut saat di ajarin dan kemudian menjadi pembangkang dan sombong, saat itu lah aku mulai putus asa dan kecewa dengan crew shuffle ini, aku memutuskan untuk keluar dari crew shuffle tersebut dibandingkan mengeluarkan orang lain (*PRINSIP) kemudian aku membuat crew shuffle yang baru dan aku beri nama crew ini dengan sebutan NEWBORN CREW, newborn crew ini aku bentuk dengan beberapa anggota inti di dalam nya, setelah kira - kira 2 bulanan, muncul lah konflik - konflik di crew baru ini, lalu terjadi lah perpecahan lagi, dan sekarang aku selalu mengubah nama squad saat tampil, tapi sekarang aku sudah mempunyai squad tetap yang bernama Pinang Squad Shuffle (PSS), walaupun kami berbeda crew dengan yang lain tapi kami selalu bersama", latihan bareng, perfomance bareng, ngumpul bareng, dll.
aku merasa beruntung memiliki kawan - kawan yang setia menemani aku shuffle tiap hari nya, makasih buat semua kawan - kawan yang udah support aku selama ini :)
dan spesial thank's buat sepupu ku WAHYU TRI PERMANA PUTRA yang selalu nemanin aku latihan dari pertama aku shuffle sampe sekarang dan buat BENNY HARYADI orang yg pertama kali ngenalin aku ke dunia shuffle :')

riwayat perfomance aku :
1.@ SMAN 5 - Pengambilan Nilai (Shuffle Gurindam Crew)
2.@ Anjung Cahaya - Acara Flashmob (Shuffle Gurindam Crew)
3.@ SMAN 5 - Perpisahan Kakak Kelas (Shuffle Gurindam Crew)
4.@ Rumah Astri - Ulang Tahun Astri (Newborn Crew)
5.@ Lapangan Pamedan - HARDIKNAS (Newborn Crew)
6.@ Cafe Rimba - Tamu Undangan (Newborn Crew)
7.@ Lapangan Pamedan - Kompetisi Dance (Newborn Crew)
8.@ Anjung Cahaya - Acara Gemini II (Gurindam Shuffler)
9.@ Cafe Rimba - Tamu Undangan (Gurindam Shuffler)
10.@ Ramayana - Isi Acara (Pinang Squad Shuffle)
11.@ Ramayana - Isi Acara (Pinang Squad Shuffle)
12.@ Water Park Areca - Pembukaan Waterpark (Pinang Squad Shuffle)
13.@ Cafe Cinot - Acara Green Moment (Pinang Squad Shuffle)
14.@ Rumah Eliska - Ulang Tahun Eliska (Pinang Squad Shuffle)
15.@ Pamedan - Pameran Mobil (Pinang Squad Shuffle)
16.@ Komplek Pinlang Mas - Gangnam Style Competition (Pinang Squad Shuffle)
17.@ SMAN 5 - HUT PGRI (Shuffler SMA 5)
18.@ Anjung Cahaya - Perfomance Amal & HUT Impossible Crew (Pinang Squad Shuffle)


   Walaupun pengalaman aku masih kurang tidak seperti shuffler - shuffler pro lain yang berada di luar kota sana, tapi aku tetap semangat untuk mengubah nasib hidup ke arah yang lebih baik dan tetap mengembangkan shuffle di kota kecil ku tercinta ini..

GUE SHUFFLE ATAS NAMA CINTA BUKAN GAYA..!!
DAN SHUFFLE BUKAN SALAH 1 SARANA BUAT KO MENYOMBONGKAN DIRI !!!


                                   ( #AKU GAK SUKA DIBILANG GAUL KARENA SHUFFLE !! -_-" )


Akun YOUTUBE :
http://www.youtube.com/channel/UChPphHrkNxp6KEc7_mFN_WA




foto - foto perfomance


@ Ramayana - Isi Acara (Pinang Squad Shuffle)


@ Anjung Cahaya - Acara Flashmob (Shuffle Gurindam Crew)


@ Komplek Pinlang Mas - Gangnam Style Competition (Pinang Squad Shuffle)


@ Water Park Areca - Pembukaan Waterpark (Pinang Squad Shuffle)


@ SMAN 5 - HUT PGRI (Shuffler SMA 5)


@ Cafe Cinot - Acara Green Moment (Pinang Squad Shuffle)


@ SMAN 5 - Perpisahan Kakak Kelas (Shuffle Gurindam Crew)